Jumat, 17 Mei 2013

SISWI SMP MUHAMMADIYAH 2 CILEUNGSI MENJUARAI GEBYAR KREASI SENI 3 ACIKITA FONDATION 2013





Anak-anak Indonesia merupakan  asset masa depan bangsa ini. Mereka akan mengisi berbagai macam profesi di negeri ini bahkan didunia internasional. Bila kita menginginkan bangsa ini menjadi bangsa “pencipta” bukan sebagai bangsa pemakai seperti saat sekarang ini,  maka semuanya tidak akan terjadi secara instan. Harus ada proses yang harus dilakukan sejak dini. Untuk itu sangat tepat bila sejak dini potensi diri mereka digali dan ditumbuhkembangkan dengan baik. Disamping itu, setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang beragam. Untuk itu perlu adanya sarana untuk menyalurkan kecakapan dini mereka, baik dalam lingkungan keluarga, maupun ditengah masyarakat. Energi positif mereka harus disalurkan melalui kegiatan yang dapat memupuk, merangsang, mendukung dan lebih menumbuh suburkan potensi diri mereka secara maksimal.
Berdasarkan pemikiran diatas, Yayasan Aku Cinta Indonesia Kita atau yang lebih dikenal Acikita Foundation kembali mengadakan kegiatan kreatifitas anak bangsa dalam rangka membangun karakter secara individu maupun kelompok. Kegiatan tersebut adalah Gebyar Kreasi Seni Anak Bangsa 3 dengan Tema  “ Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas, dan Solidaritas ” yang terdiri dari berbagai kategori perlombaan kreatifitas untuk tingkat TK, SD, dan SMP se Jabodetabek. Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Wiladatika, Cibubur pada hari Minggu, 10 Pebruari 2013. Acara secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak DR. Wahyu Hartomo, MSc. Dalam sambutannya beliau mengatakan : “Di dalam kurikulum pendidikan nasional, sebuah kompetensi dapat dicapai melalui tiga indikator, yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap. Artinya, bahwa anak belajar dengan subject, supaya menjadi tahu, dapat melakukan dan menjadi perilaku yang tercermin dalam keseharian hidup.Belajar berarti melakukan proses berpikir. Belajar tidak cukup hanya sekedar tahu, menguasai ilmu dan menghafal semua teori yang dihasilkan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran hendaknya melatih anak mengembangkan  kemampuan berpikir (thinking skills). Anak harus dilatih untuk berpikir kritis terhadap setiap fakta yang ditemukan. Cermat dalam menemukan masalah dan kreatif dalam menggagas solusi penyelesaiannya. Melalui kegiatan Gebyar Kreasi Seni Anak Bangsa 3 ini diharapkan muncul generasi yang kreatif, inovatif mampu menghasilkan karya untuk bangsa Indonesia dengan memanfaatkan potensi dan sarana yang ada “. Tak lupa Ketua ACIKITA Fondation, Rahmiwati Agus, S.Ag menyampaikan hal yang sama
        Dalam kesempatan ini, SMP Muhammadiyah 2 Cileungsi berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, dengan mengikutsertakan siswa/I mengikuti lomba kreatifitas dari barang bekas. Diwakili oleh : Kirana Dewinta Puni, Amirah Nadhifa, Dhea Finna Fauzia, Devita Puji Permatasari dan Muhammad Yusri Bilyandi dibawah binaan dan bimbingan guru Seni Budaya dan Keterampilan Bapak Cahyadi Mukti. Kami membuat kreasi Jam Dinding dari disket bekas. Ide ini muncul dari salah satu peserta bahwa dirumahnya banyak disket bekas menumpuk di gudang. Setelah melalui berbagai eksperimen yang membutuhkan waktu 1 minggu, akhirnya kami sepakat untuk membuat jam dinding dengan menggunakan disket bekas tersebut. Tak sia-sia perjuangan kami membuahkan hasil dengan menjadi Juara ke II Kreasi Barang Bekas Tingkat SMP , dimana lomba tersebut diikuti sekitar 51 grup dari berbagai SMP se Jabodetabek.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMP Muhammadiyah 2 Cileungsi, dari partisipasi lomba tersebut memberikan pengalaman berharga bagi kami dan ini akan menjadi bahan acuan untuk menggali kreatifitas peserta didik melalui barang bekas yang akan di korelasikan dengan praktik  dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Ke depan Insya Allah kami akan membuat sebuah inovasi pemanfaatan barang bekas menjadi barang seni terapan yang memiliki nilai jual. (Cahyadi)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar