Minggu, 19 Mei 2013
Jumat, 17 Mei 2013
SISWI SMP MUHAMMADIYAH 2 CILEUNGSI MENJUARAI GEBYAR KREASI SENI 3 ACIKITA FONDATION 2013
Anak-anak Indonesia merupakan asset masa depan bangsa ini. Mereka akan
mengisi berbagai macam profesi di negeri ini bahkan didunia internasional. Bila
kita menginginkan bangsa ini menjadi bangsa “pencipta” bukan sebagai bangsa
pemakai seperti saat sekarang ini, maka
semuanya tidak akan terjadi secara instan. Harus ada proses yang harus
dilakukan sejak dini. Untuk itu sangat tepat bila sejak dini potensi diri
mereka digali dan ditumbuhkembangkan dengan baik. Disamping itu, setiap anak
memiliki keunikan dan potensi yang beragam. Untuk itu perlu adanya sarana untuk
menyalurkan kecakapan dini mereka, baik dalam lingkungan keluarga, maupun
ditengah masyarakat. Energi positif mereka harus disalurkan melalui kegiatan
yang dapat memupuk, merangsang, mendukung dan lebih menumbuh suburkan potensi
diri mereka secara maksimal.
Berdasarkan
pemikiran diatas, Yayasan Aku Cinta Indonesia Kita atau yang lebih dikenal Acikita
Foundation kembali mengadakan kegiatan kreatifitas anak bangsa dalam rangka
membangun karakter secara individu maupun kelompok. Kegiatan tersebut adalah
Gebyar Kreasi Seni Anak Bangsa 3 dengan Tema
“ Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas, dan Solidaritas
” yang terdiri dari berbagai kategori perlombaan kreatifitas untuk tingkat TK,
SD, dan SMP se Jabodetabek. Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Wiladatika,
Cibubur pada hari Minggu, 10 Pebruari 2013. Acara secara resmi dibuka oleh Deputi
Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Bapak DR. Wahyu Hartomo, MSc. Dalam sambutannya beliau mengatakan : “Di
dalam kurikulum pendidikan nasional, sebuah kompetensi dapat dicapai melalui
tiga indikator, yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap. Artinya, bahwa anak
belajar dengan subject, supaya menjadi tahu, dapat melakukan dan menjadi
perilaku yang tercermin dalam keseharian hidup.Belajar berarti melakukan proses
berpikir. Belajar tidak cukup hanya sekedar tahu, menguasai ilmu dan menghafal
semua teori yang dihasilkan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran hendaknya
melatih anak mengembangkan kemampuan
berpikir (thinking skills). Anak harus dilatih untuk berpikir kritis
terhadap setiap fakta yang ditemukan. Cermat dalam menemukan masalah dan
kreatif dalam menggagas solusi penyelesaiannya. Melalui kegiatan Gebyar Kreasi
Seni Anak Bangsa 3 ini diharapkan muncul generasi yang kreatif, inovatif mampu
menghasilkan karya untuk bangsa Indonesia dengan memanfaatkan potensi dan
sarana yang ada “. Tak lupa Ketua ACIKITA Fondation, Rahmiwati Agus, S.Ag
menyampaikan hal yang sama
Dalam
kesempatan ini, SMP Muhammadiyah 2 Cileungsi berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut, dengan mengikutsertakan siswa/I mengikuti lomba kreatifitas dari
barang bekas. Diwakili oleh : Kirana Dewinta Puni, Amirah Nadhifa, Dhea Finna
Fauzia, Devita Puji Permatasari dan Muhammad Yusri Bilyandi dibawah binaan dan
bimbingan guru Seni Budaya dan Keterampilan Bapak Cahyadi Mukti. Kami membuat
kreasi Jam Dinding dari disket bekas. Ide ini muncul dari salah satu peserta
bahwa dirumahnya banyak disket bekas menumpuk di gudang. Setelah melalui
berbagai eksperimen yang membutuhkan waktu 1 minggu, akhirnya kami sepakat
untuk membuat jam dinding dengan menggunakan disket bekas tersebut. Tak sia-sia
perjuangan kami membuahkan hasil dengan menjadi Juara ke II Kreasi Barang Bekas
Tingkat SMP , dimana lomba tersebut diikuti sekitar 51 grup dari berbagai SMP
se Jabodetabek.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMP
Muhammadiyah 2 Cileungsi, dari partisipasi lomba tersebut memberikan pengalaman
berharga bagi kami dan ini akan menjadi bahan acuan untuk menggali kreatifitas
peserta didik melalui barang bekas yang akan di korelasikan dengan praktik dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.
Ke depan Insya Allah kami akan membuat sebuah inovasi pemanfaatan barang bekas
menjadi barang seni terapan yang memiliki nilai jual. (Cahyadi)
Langganan:
Postingan (Atom)